Pages

Kamis, 24 November 2016

cara kerja printer

Printer atau pencetak adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan hard copy data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks ataupun gambar/grafik. Pada umumnya, printer terdiri tray dan toner/tinta. Tray adalah 
tempat kita menaruh kertas, dan toner/tinta adalah yang melakukan pencetakan. Perbedaan antara toner dan tinta adalah toner/laser membutuhkan pemanasan untuk dapat mencetak, sedangkan tinta/inkjet tidak membutuhkan pemanasan untuk dapat melakukan pencetakan, tetapi membutuhkan pembersihan pada print head printer tersebut.
Impact dan Non-Impact 
Ada beberapa teknologi utama printer yang digunakan dan dapat dibagi menjadi 2 kategori utama dengan beberapa tipe. 
o Dot Matrix Printer
Menggunakan serangkaian pin kecil dan pita tinta, menyebabkan tinta berpindah pada kertas pada titik sentuhannya.
o Character Printer
Menggunakan prinsip mesin ketik. Menggunakan serangkaian bar dengan karakter (huruf dan angka) yang timbul. Karakter yang sesuai dipukulkan pada pita tinta untuk mendapatkan cetakan.
Printer ini menggunakan mekanisme yang menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan cetakan.
• Non-Impact 
o Ink Jet Printers
Menggunakan serangkaian nozle yang menyemprotkan tinta secara langsung ke kertas.
o Laser printers
Menggunakan tinta kering (toner), listrik statis, dan panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya sama dengan mesin fotocopy.
o Solid Ink Printers
Menggunakan batangan lilin seperti tinta yang dilelehkan dan disemprotkan pada kertas. Lilin ini kemudian mengering pada kertas.
o Dye Sublimation Printers
Menggunakan gulungan film transparan yang panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning, dan abu-abu. Yang terdapat dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan dalam pencetakan (CMYK). Head print menggunakan elemen dengan suhu yang bervariasi bergantung pada warna yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap permukaan kertas sebelum kembali menjadi padat.
o Thermal Wax Printers
Semacam hybrid dari teknologi Solid Ink dan Dye Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita warna melewati head print yang memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin ini mencairkan lilin dan merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali.
o Thermal Autochrome Printers
Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna tidak terletak pada printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat tiga lapisan (Cyan, Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan dengan suhu tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan suhu yang sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan. Printer jenis ini tidak menyentuh kertas saat melakukan pencetakan. Dari semua teknologi ini, Ink-Jet printer adalah yang paling populer.
Cara Kerja Ink-Jet Printer
Di saat kita meng-klik tombol OK atau Print, ada beberapa aksi yang dilakukan.
1.    Aplikasi perangkat lunak yang digunakan mengirimkan data yang akan dicetak ke printer driver.
2.    Driver menerjemahkan data yang dikirimkan menjadi data yang dapat dimengerti oleh printer dan memeriksa apakah printer siap untuk melakukan pencetakan.
3.    Data kemudian dikirimkan oleh driver dari komputer ke printer dengan menggunakan antarmuka koneksi paralel/USB.
4.    Printer menerima data dari komputer dan sejumlah data disimpan dalam Buffer. Buffer dapat berukuran dari 512 KB RAM hingga 16 MB RAM bergantung pada modelnya. Buffer sangat berguna karena mengijinkan komputer melakukan pencetakan dengan cepat daripada harus menunggu halaman yang sebenarnya untuk dicetak.
5.    Jika printer dalam status idle dalam waktu yang lama, biasanya akan dilakukan proses pembersihan head print terlebih dahulu. Setelah pembersihan selesai, printer siap untuk mencetak.
6.    Circuit Control mengaktifkan feed motor stepper untuk mengambil kertas. Motor ini mengaktifkan roll dan mengambil kerta yang ada pada tray kertas. Ada mekanisme kecil yang melakukan pengecekan pada tray kertas. Jika ada kertas yang terdeteksi, maka pencetakan dilakukan. Tapi jika tidak terdeteksi adanya kertas, LED pada printer akan menyala dan printer mengirim alert Printer is out of paper pada komputer.
7.    Setelah kertas dimasukkan, print head menggunakan belt untuk berpindah posisi mengitari kertas. Motor berhenti setiap sepersekian detik memberi waktu pada print head untuk menyemprotkan titik-titik tinta pada kertas sebelum kembali bergerak. Pergerakan ini terjadi begitu cepat sehingga terlihat seperti kontinyu.
8.    Beberapa titik dibuat dalam sekali semprot. Head print menyemprotkan warna CMYK dalam nilai yang tepat sehingga didapat warna yang diinginkan.
9.    Setelah mencapai batas sisi kertas, print head kembali ke sisi awal kertas (atau pada beberapa printer print head berputar/berbalik) dan kembali mencetak.
10. Proses di atas berulang hingga tercetak satu halaman penuh. Waktu yang digunakan untuk mencetak satu halamann juga bervariasi, bergantung pada kompleksitas halaman ataupun gambar yang dicetak.
11. Setelah pencetakan selesai, head print diposisikan di sisi lain diluar area kertas. Feed motor stepper kemudian mendorong kertas hingga kembali ke tray dan pencetakan selesai. Saat ini, kebanyakan printer sudah menggunakan tinta yang cepat kering sehingga dokumen hasil cetak dapat langsung digunakan tanpa harus menunggu smudging terlebih dahulu.
Bagaimana jika saat mencetak (printing), program pencetak kita close. Apa yang terjadi?
Aplikasi pencetak termasuk dalam background service di mana disaat kita close, aplikasi tetap berjalan dalam system tray dan tetap aktif hingga pencetakan selesai. Maka, proses pencetakan akan tetap berjalan hingga selesai.
Kemudian bagaimana jika di saat kita melakukan printing, koneksi komputer dengan printer terputus (kabel terlepas, atau lainnya)? Seperti telah dijelaskan di atas, saat kita melakukan pencetakan dokumen, driver menterjemahkan data dan kemudian mengirimkannya dan menyimpannya pada memory buffer. Dengan adanya data yang tersimpan pada memory buffer printer, maka disaat kita meng-close program, printer tetap dapat melakukan pencetakan hingga data dalam memory buffer selesai dicetak. Misalkan kita akan mencetak 25 halaman dan data 10 halaman sudah tersimpan dalam memory buffer, sedangkan data 15 halaman lainnya masih dalam komputer karena besarnya buffer yang terbatas. Kemudian kabel koneksi (paralel/USB) kita cabut, maka halaman yang dapat dicetak printer adalah sebanyak 10 halaman (data yang sudah masuk dalam buffer), sedangkan 15 halaman lainnya tidak dapat dicetak karena data belum diterima oleh printer.
Cara Kerja Laser Printer Warna
Secara umum cara kerja printer laser warna adalah menggunakan prinsip rekaman electrophotographic untuk membentuk gambar penuh warna di atas media cetak. Sistem terdiri dari sebuah Drum dan sebuah developing unit untuk masing‐masing warna (cyan, magenta, yellow dan black / CMYK) dan menempatkan gambar toner dari masing‐masing warna ke atas media cetak dengan perantara sebuah transfer belt untuk menghasilkan hasil cetak penuh warna.
Proses cetak printer laser warna melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1.    Charging. Charge Roller dari Imaging Unit diisi dengan muatan negatif oleh High Voltage Power Supply (HVPS) dan terus‐menerus kontak dengan permukaan Drum untuk memberikan muatan negatif yang merata diatas permukaan Drum yang berputar dengan kecepatan konstan. Hal ini terjadi secara bersamaan untuk semua warna CMYK.
2.    Exposure. Unit Laser akan memancarkan sinar laser yang diatur oleh image data dari Image Processor Board. Pancaran sinar laser diarahkan ke permukaan Drum melalui sistem yang terdiri dari lensa dan cermin. Oleh cermin polygonal yang dapat berputar, sinar laser diarahkan ke permukaan Drum dari ujung ke ujung secara axial selama ia berputar. Muatan negatif di atas permukaan Drum akan berkurang di tempat yang ditembak dengan sinar laser untuk membentuk image/gambar elektrostatis maya diatas permukaan Drum. Proses ini berjalan bersamaan untuk keempat warna CMYK.
3.    Development. Secara elektrostatis toner akan menempel pada gambar elektrostatis maya untuk membentuk gambar nyata diatas permukaan Drum. Toner diumpankan ke Developer menggunakan agitator/pengaduk yang berada di dalam Toner Hoper. Pada area yang belum terkena sinar laser, potensial antara Drum dan partikel toner lebih rendah daripada Developer Roller dengan partikel toner. Pada area yang sudah terkena sinar laser, potensial antara Drum dan partikel toner lebih tinggi daripada Developer Roller dengan partikel toner yang menempel di permukaan Drum. Ketika partikel toner menempel diatas permukaan Drum maka muatan negatif partikel akan mengurangi potensial Drum di tempat tersebut, jadi akan mencegah partikel toner lain yang akan menempel. Proses ini terjadi bersamaan untuk keempat warna CMYK.
4.    Primary Transfer. Keempat gambar/image dari masing‐masing warna yang terbentuk di permukaan Drum ditransfer ke permukaan Accumulator Belt secara berurutan untuk membentuk gambar empat warna secar. Accumulator Belt bersifat konduktif dan menerima muatan positif yang tinggi dari HVPS melalui Transfer Roller. Image/gambar yang bermuatan negatif di atas permukaan masing‐masing Drum akan ditarik oleh potensial positif yang sangat kuat dan berpindah ke Accumulator Belt. Selama pemindahan/transfer muatan negatif yang tersisa di permukaan Drum akan dinetralkan oleh muatan positif yang kuat dari Accumulator Belt.
5.    Cleaning. Pembersih Drum terdiri dari sebuah Wiper Blade dan sikat yang akan bersentuhan dengan Drum setelah toner ditransfer ke Accumulator Belt. Sikat pembersih menerima voltase tinggi dari HVPS yang secara elektrostatis memungkinkannya menarik setiap toner yang tersisa di permukaan Drum.
6.    Secondary Transfer. Gambar yang terbentuk di permukaan Accumulator Belt ditransfer ke permukaan media cetak/kertas menggunakan voltase dari Transfer Roller. Transfer Roller yang bersifat konduktif menerima muatan positif yang sangat kuat dari HVPS sehingga mauatannya lebih tinggi daripada muatan Accumulator Belt. Karena Transfer Roller terletak dibelakang media cetak, maka gambar diatas Accmulator Belt yang terdiri dari empat warna akan tertarik dan menempel diatas media cetak.
7.    Cleaning. Pembersih Accumulator Belt terdiri dari sebuah Cleaner Blade yang akan bersentuhan dengan Accumulator Belt setelah image/gambar ditransfer ke atas media cetak. Toner yang tersisa diatas Accumulator Belt selanjutnya akan masuk ke Waste Bin.
8.    Fixing. Gambar yang terbentuk oleh toner di permukaan media cetak bersifat tidak stabil dan mudah terhapus. Untuk menyatukan gambar dengan media cetak, maka media cetak harus melewat Fuser Assembly, diantara Pressure Roller dan Heat Roller. Toner akan menyatu dengan media cetak dengan kombinasi antara tekanan dan pemanasan.
Prinsip ini berlaku umum pada semua printer laser warna.
Metode Cetak Color Printer Laser
1.    Carousel Print Method. Pada metode ini printer hanya memiliki satu Drum Unit / Drum Cartridge. Keempat warna secara bergantian akan membentuk image diatas drum dan secara bergantian pula mentransfer image ke atas Accumulator belt. Metode ini memiliki kelemahan yaitu kecepatan cetaknya cukup rendah. Pengambilan toner cartridge harus dilakukan satu persatu. Contoh : Xerox 2061, Xerox DocuPrint 525A, HP Color LaserJet 2550.
2.    Tandem Print Method. Metode ini lebih cepat daripada carousel karena masing‐masing warna memiliki Drum Cartridge sehingga secara bersamaan dapat membentuk image di atas Drum dan secara berurutan dapat mentrasfer image ke atas Accumulator Belt. Contoh : Xerox Phaser 7300, 7400, 7700, 7750, 7760, HP Color LaserJet 2600, 4600, 5500 dll

0 komentar:

Posting Komentar